MODUL PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN RAHMATAN LIL ALAMIN (P5PPRA) FASE E

Kurikulum madrasah mengemban dua tugas besar, yaitu; 1) membekali peserta didik kompetensi dan keterampilan hidup agar bisa menghadapi tantangan di zamannya, dan 2) mewariskan karakter budaya dan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus bangsa agar peran generasi kelak tidak terlepas dari akar budaya, nilai agama dan nilai luhur bangsa.      Untuk menjalankan dua amanat besar tersebut, maka kurikulum harus selalu dinamis berkembang untuk menjawab tuntutan zaman.
      Perubahan akan terus terjadi. Hal yang abadi di dunia ini adalah perubahan itu sendiri. Perubahan ini setidaknya terjadi pada tuntutan dunia global. Dunia modern dan ekonomi global tidak lagi memberikan penghargaan besar terhadap seseorang karena apa yang diketahui, karena teknologi telah menyediakan pengetahuan yang dibutuhkan. Namun dunia modern lebih menghargai seseorang karena apa yang bisa dilakukan dengan pengetahuan itu.
      Dengan demikian, kurikulum madrasah tidak boleh hanya fokus kepada pengetahuan apa yang harus dikuasai peserta didik, namun lebih penting adalah membekali peserta didik kompetensi, keterampilan hidup (life skils), dan cara berpikir-bersikap untuk mengantisipasi dan menyikapi situasi yang selalu berubah itu. Kurikulum merdeka yang akan memandu memberikan pilihanpilihan untuk membentuk karakter, menumbuhkan keberanian berpikir kritis, kreatif dan inovatif harus terus dikembangkan. Di samping itu, nilai-nilai agama sebagai ruh madrasah mesti ditanamkan secara terintegrasi sejalan dengan implementasi kurikulum. Sehingga nilai religiusitas mewarnai cara berpikir,
bersikap dan bertindak warga madrasah dalam menjalankan praksis dan kebijakan pendidikan.
       Kurikulum merdeka memberikan titik tekan fokus kepada peserta didik. Peserta didik menjadi sentral utama penerima manfaat kebijakan kurikulum kita. Pembelajaran berdiferensiasi diimplementasikan dan penilaian autentik konprehensip yang mengakomodir keberagaman kemanusiaan digalakkan. Hasil evaluasi dan penilaian tidak lagi fokus kepada capaian kognitif, tapi harus bias menggambarkan profil kemanusiaan yang mencakup beragam kecerdasan. Dengan perspektif ini, maka peserta didik yang berprestasi bukan lagi tunggal. Semua peserta didik madrasah adalah berprestasi, yakni prestasi dalam bidangnya masing-masing, sesuai bakat, minat dan kecenderungannya. Keberhasilan kurikulum merdeka di madrasah akan diukur sejauh mana kurikulum dapat merubah suasana kelas lebih membahagiakan peserta didik, aktifitas pembelajaran lebih bergairah, secara efektif dan efisien meningkatkan capaian hasil belajar lebih bermakna. Pada gilirannya perubahan suasana kebatinan kelas tersebut dapat membentuk karakter peserta didik, membekali kompetensi dan keterampilan hidup yang dibutuhkan pada kehidupan di zamannya.
       Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA) pada Madrasah ini dikembangkan dari Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Madrasah merupakan sekolah umum bercirikhas agama Islam, hal ini berkonsekwensi apa yang diatur dalam panduan Kemendikbudristek diberlakukan juga di madrasah, namun dengan beberapa adaptasi disesuaikan dengan karakteristik, kekhasan, dan kebutuhan madrasah. Nilai-nilai agama Islam diintegrasikan dalam penyusunan kurikulum untuk menumbuhkan jati diri dan kekhasan madrasah. Dengan demikian nilai-nilai agama menjadi warna dalam cara berfikir, bersikap dan bertindak ketika menyikapi situasi pendidikan dengan kebijakan dan praksis pendidikan di madrasah.
      Salah satu kekhasan yang dituangkan dalam panduan ini adalah menambahkan nilai Rahmatan lil Alamin dalam P5. Nilai Rahmatan lil Alamin merupakan prinsip-prinsip sikap dan cara pandang dalam mengamalkan agama agar pola keberagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara berjalan semestinya sehingga kemaslahatan umum tetap terjaga seiring dengan perlindungan kemanusiaan dalam beragama. Projek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang terintegrasi dalam Profil Pelajar Pancasila bermaksud memastikan cara beragama lulusan madrasah bersifat moderat (tawassuá¹­).
       Sebagaimana dipahami, bahwa kurikulum merdeka memberikan otonomi, kebebasan dan keluwesan dalam mengatur praktek pendidikan, namun kebebasan tidak selalu membahagiakan. Kadang justru menimbulkan kebingungan bagaimana implementasinya dan akhirnya tidak melakukan perubahan yang signifikan. Maka, kehadiran panduan ini diharapkan dapat menjawab kebingungan itu untuk mendapatkan inspirasi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka pada madrasah. Sebagai inspirasi tentu tidak rigid dan kaku. Madrasah diberi keleluasaan untuk melakukan kreasi dan inovasi kurikululum untuk mengakomodir karakteristik, kekhasan, kebutuhan dan visi-misi madrasah. Madrasah didorong berani melakukan kreatifitas dan inovasi tanpa menunggu harus lengkap dan sempurna demi memberikan layanan terbaik kepada peserta didik madrasah.
      Panduan ini adalah dokumen hidup, sebagai dokumen hidup memiliki fleksibilitas, memungkinkan disempurnakan sesuai tuntutan zaman dan implementasinya akan terus berkembang melalui kreatifitas dan inovasi para guru. Oleh karena itu panduan ini akan disempurnakan sesuai kebutuhan.

Download di bawah ini:

P5PPRA Fase E

No comments: