Showing posts with label E-Learning SKI. Show all posts
Showing posts with label E-Learning SKI. Show all posts

BUKTI FISIK AKREDITASI IASP 2020 KOMPONEN MANAJEMEN BUTIR 30 PENGELOLAAN GURU DAN KARYAWAN (File Word)

         Link Download Butir 30 di bawah sendiri

      Pada pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah yang menggunakan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020, orientasi penilaiannya berbasis performance (kinerja) yang berbeda dengan akreditasi sekolah/madrasah sebelumnya yang berbasis complience (pemenuhan administrasi). Sehingga pembagian instrumen akreditasinya pun juga berubah, yang dulu ada 8 komponen, sesuai dengan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), yaitu: 

1. Stadar Isi 
2. Standar Proses
3. Standar Kelulusan
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian.

      Sedangkan sekarang hanya ada 4 komponen, yaitu :

1. Mutu Lulusan
2. Proses Pembelajaran
3. Mutu Guru
4.  Manajemen Sekolah/Madrasah.

      Walaupun penilaian berdasarkan kinerja (performance) bukan berarti tanpa adanya penilaian administrasi (compliance) dan kelengkapan sarana prasarana sama sekali. Kelengkapan sarana dan prasarana (kepatuhan administrasi) tetap penting walaupun porsi dan bobot penilaiannya hanya sekitar 15 %, sedangkan yang 85% adalah kinerja (peformance). 

Komponen Manajemen Sekolah/Madrasah
     
      Manajemen Sekolah adalah termasuk dalam komponen penilaian akreditasi IASP 2020 walaupun bobot nilainya hanya 18, sama dengan bobot nilai Mutu Guru. Walaupun demikian, Tim Akreditasi jangan mengabaikannya, karena komponen ini juga erat kaitannya dengan Mutu Lulusan dan Proses Pembelajaran. Misalnya tentang administrasi Supervisi ini sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran yang baik dan outputnya adalah mutu lulusan. 

     Oleh karena itu tentang supervisi ini akan digali oleh asesor mulai dari Program Supervisi, Jadwal Supervisi, SK Tim Supervisi, Instrumen Supervisi (instrumen perencanaan pembelajaran, instrumen pelaksanaan pembelajaran, instrumen penilaian) jangan lupa kepala sekolah/madrasah mengisi kolom komentar pada intrumen supervisi dan tindak lanjutnya setelah disupervisi, kemudian laporan hasil supervisi, dan tindak lanjutnya. Juga jangan lupa supervisi manajerial kepada tenaga kependidikan. 

     Kemudian RKS/M dan RKTS/M atau RKAS/M, silahkan diperbaiki disesuaikan/ditambahi dengan program kegiatan semua yang ada di sekolah/madrasah yang akan ditampilkan pada akreditasi, misalnya tentang program Literasi, KIR, Lomba yang berkaitan dengan kolaborasi siswa, peningkatan kreativitas dan prestasi siswa, peningkatan mutu guru dll.

      Untuk mendownload File Bukti Fisik Akreditasi Komponen Mutu Lulusan dalam bentuk Word silahkan klik link di bawah ini: 

Bukti Fisik Nomor 30

DOWNLOAD MODUL PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA FASE B

     Pada kurikulum Merdeka selain jam pelajarannya diatur per tahun, struktur kurikulumnya dibagi menjadi dua, yaitu 1) pembelajaran reguler yang rutin yang termasuk kegiatan intrakurikuler 2) projek penguatan profil pelajar Pancasila yang termasuk kokurikuler.

     Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler yang berbasis projek, kegiatan ini dirancang untuk memperkuat tercapainya kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

     Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler.

     Adapun tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Sekolah/madrasah bisa melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

     Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini berisi penyiapan ekosistem sekolah, desain projek penguatan profil pelajar Pancasila, pengelolaan projek penguatan profil pelajar Pancasila, pengolahan asesmen dan melaporkan hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil pelajar Pancasila Panduan ini berisi prinsip-prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan dibuat untuk mendampingi dokumen lain yang mempunyai peran saling melengkapi.

      Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif, panduan ini perlu dipakai bersamaan dengan dokumen profil pelajar Pancasila dan contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dokumen profil pelajar Pancasila berisi matriks perkembangan untuk setiap sub elemen dari fase PAUD hingga SMA/SMK. Sementara modul projek penguatan profil pelajar Pancasila berisi contoh perencanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang disusun sesuai dengan tema dan fase tertentu.

Silahkan download Modul Proyek P5 Fase B di bawah ini :

Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdas dan Literal

Gaya Hidup Berkelanjuatan - Kurangi Plastik

Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampah Plastik

Kearifan Lokal - Berkebun Sayur

Kearifan Lokal - Budaya Sekolah

Kearifan Lokal - Matematika Bahasa

Kewirausahaan - Abon Lele

Kewirausahaan - Anyaman Bambu

Kewirausahaan - Hidroponik

Kewirausahaan - Jamu Toga

Kewirausahaan - Olahan Buah

Kewirausahaan - Sampah Pasar

Kewirausahaan - Sayur Toga

Kewirausahaan - Teknologi E

- Link Modul Proyek P5 Fase A

- Link Modul Proyek P5 Fase D

- Link Modul Proyek P5 Fase E


DOWNLOAD KKTP / KKM KURIKULUM MERDEKA

 Link Download KKTP di bawah sendiri

      Istilah-islitah pada Kurikulum Merdeka

1. Prota (Program Tahunan) tetap tidak berubah.
2. Promes diganti Prosem ( Program Semester )
3. Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
4. KI (Kompetensi Inti) diganti CP ( Capaian Pembelajaran)
5. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) diganti Modul Ajar
6. KD (Kompetensi Dasar) diganti TP (Tujuan Pembelajaran)
7. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
8. IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi) diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
9. PH (Penilaian Harian) diganti Sumatif
10. PTS diganti STS (Sumatif Tengah Semester)
11. PAS (Penilaian Akhir Semester) diganti SAS (Sumatif Akhir Semester)
12. Indikator soal diganti dengan Indikator Asesmen




      Kreteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) Merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran

      Kreteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran

      Kreteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dikembangkan pada saat pendidik merencanakan asesmen/penilaian, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran atau Modul Ajar. 

      Kreteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen

      Ada 4 (empat) cara untuk menetapkan KKTP, yaitu 1) menggunakan Deskripsi Kreteria  2) menggunakan Rubrik,  3) Menggunakan Skala,  4) menggunakan skala interval






Silahkan download KKTP di bawah ini:




Silahkan download dengan mengklik link di bawah ini :

Link KKTP Kelas 1 SD/MI

Link KKTP Kelas 2 SD/MI

Link KKTP Kelas 4 SD/MI

Link KKTP Kelas 5 SD/MI

Link KKTP Kelas 10 SMA/MA

Link Cara Menyusun Modul Ajar

Link Cara membuat ATP

Link Donwload Modul Ajar

Link Modul Proyek P5 fase E

Link Modul Proyek P5 fase B

Link Modul Proyek P5 Fase A

Link Modul Proyek P5 Fase D

Link Download Buku Teks iKM

Link Download Perbandingan IKM dan K13

Link Download Format Asesmen IKM

Link Download Aplikasi Rapor IKM

Link Download Jadwal IKM

Link Download Prota Prosen IKM

Link Download KOSP

Link download e-RAPOR Kurikulum Merdeka Terbaru

ZAMAN KEEMASAN ISLAM

 Link Download KOSP ada di bawah

     Harun Al-Rasyid adalah seorang raja (khalifah yang ke-5) yang paling masyhur pada masa Dinasti Abbasiyah. Pada zamannya merupakan masa puncak kejayaan dinasti Abbasiyah dan juga zaman keemasan kebudayaan dan peradaban islam, karena zaman Abbasiyah disebut The Golden Age.

     Pada masa ini merupakan masa tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan sastra serta filsafat. Tokoh-tokoh ilmuwan muslim pun bermunculan beserta karya-karya ilmiahnya. Mereka tidak hanya ilmuwan tingkat lokal, tetapi mereka berkaliber internasional yang juga tidak hanya pada zamannya saja tetapi sampai sekarang pendapat mereka masih diikuti umat islam, dan karyanya pun masih bertebaran di dunia islam bahkan dunia barat sampai sekarang.

     Diantara mereka Imam Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit seorang tokoh mujtahid fiqih dengan karyanya fiqhul Akbar. Beliau tokoh pendiri Mazhab Hanafi yang sampai sekarang mazhabnya merupakan salah satu mazhab terbanyak pwngikutnya di seluruh dunia islam. 

     Imam Malik bin Anas Al-Madani adalah tokoh mazhab Maliki, karyanya Al-Muwattha' adalah sebuah karya monumentalnya yang merupakan kitab Hadis tertua yang sampai kepada kita sekarang. Mazhabnya juga termasuk salah satu mazhab terbesar sampai sekarang. Juga Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafii pendiri mazhab Syafii karyanya Al-Umm dan Ar-Risalah, dan Imam Ahmad bin Hambal pendiri mazhab Hambali karyanya yang terkenal Musnad Ahmad. 

      Mereka empat tokoh mazhab adalah termasyhur ahli Fiqih (hukum Islam), walaupun sebetulnya juga ahli hadis dan ilmu yang lain. Selain mereka juga masih banyak ilmuwan islam yang juga kaliber dunia. Di bidang hadis diantaranya penulis Enam Kitab Hadis atau Kutubus Sittah, yaitu Imam Bukhori dengan karyanya Shohih Bukhori, Imam Muslim dengan karyanya Shohih Muslim, Imam Abu Dawud karyanya Sunan Abu Dawud, Imam At-Turmuzi karyanya Sunan At-Turmuzi, Imam Ibnu Majah karyanya Sunan Ibnu Majah dan Imam An-Nasai karyanya Sunan An-Nasa'i.

     Di bidang Tafsir ada Imam Ath-Thobari merupakan seorang mufassir karyanya Al-Jami'ul Bayan, Ibnu Katsir karyanya Tafsir Ibnu Katsir dan lain-lain tokoh ahli tafsir seperti Al-Qurthubi, Az-Zamakhsyari, An-Nasafi, Al-Alusi dll.

     Tokoh di bidang Tauhid/theologi diantaranya Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Manshur Al-Maturidi yang merupakan tokoh pencetus faham Ahlussunnah wal Jama'ah, Washil bin 'Atho' tokoh Mu'tazilah dan lain-lain.

     Bidang filsafat: Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Rusydi, Imam Ghozali, Ibnu Maskawaih dan lain-lain.

     Di bidang Sains: Al-Khawarizmi ahli Astronomi dan Matematika, Al-Bairuni ahli astronomi, Jabir bin Hayyan ahli Kimia, Ibnu Sina ahli Kedokteran dan lain-lain.

Berikut silahkan klik download file KOSP

DOWNLOAD DOKUMEN I KTSP

     Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang  Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

     Tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia seperti tercamtum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa : “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab “. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, ayat 1 “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik”. Pasal 35 ayat 2 “ Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

     Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana dan berkesinambungan.

      Perkembangan pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada perubahan di segala bidang. Arus informasi yang semakin cepat dan tidak terbendung mengakibatkan dunia semakin mengglobal. Perubahan terjadi di semua sektor   kehidupan, yaitu sektor perekonomian, politik, sosial, dan budaya yang perlu mendapat respon dari semua elemen masyarakat.

     Atas dasar tuntutan mewujudkan masyarakat seperti itu diperlukan upaya peningkatan mutu pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni. 

       Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang. Dengan demikian, peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan kurikulum yang berbasis pada kompetensi peserta didik.

      Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan.

      Juknis penyusunan dan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Keputusan Direktor Jendral Pendidikan Islam No.6981 tahun 2019 Satuan pendidikan memiliki otoritas penuh dalam menyusun dan mengembangkan KTSP sesuai dengan visi, misi, dan tujuan madrasah. Untuk mewujudkan hal tersebut satuan pendidikan dapat melakukan inovasi dan mengembangkan KTSP pada struktur kurikulum, beban belajar, mengembangkan strategi, muatan lokal, ekstrakurikuler dan kebutuhan prioritas madrasah/sekolah.

Adapun Daftar Isi KTSP Dokumen I meliputi:

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Penetapan
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar 
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 
B. Landasan Hukum
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi Sekolah/Madrasah
B. Misi Sekolah/Madrasah 
C. Tujuan Sekolah/Madrasah
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum 
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran dan Alokasi 
2. Muatan Lokal
3. Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar 
5. Ketuntasan Belajar
6. Penilaian Hasil Belajar
7. Kenaikan Kelas
8. Kelulusan
9. Mutasi Siswa
10. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter, moderasi 
beragama, pendidikan anti narkoba, pendidikan anti 
korupsi, dan kecakapan 
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran
B. Waktu Belajar
C. Libur Madrasah
D. Rencana Kegiatan
BAB V  PENUTUP
Lampiran-lampiran

Berikut link download KTSP silahkan di klik

Dok. I KTSP SMA MA SMK

Dok. I KTSP SMP MTs

Dokumen I KTSP semua tingkat

KOSP Kurikulum Merdeka

Link Donwload Modul Ajar

Link Modul Proyek P5 fase E

Link Modul Proyek P5 fase B

Link Modul Proyek P5 Fase A

Link Modul Proyek P5 Fase D

Link Download Buku Teks iKM

Link Download KKP/KKM IKM

Link Download Perbandingan IKM dan K13

Link Download Format Asesmen IKM

Link Download Aplikasi Rapor IKM

Link Download Jadwal IKM

Link Download Prota Prosen IKM



PROSES BERDIRINYA DAULAH ABBASIYAH dan Latihan SOAL - KUIZ melalui situs EDUCANDY

     Daulah Bani Abbasiyah atau Dinasti Abbasiyah, adalah pemerintahan keempat dalam periodesasi sejarah Islam setelah Masa Nabi Muhammad SAW, Masa Khulafaur Rasyidin, Daulah Bani Umayah, kemudian Bani Abbasiyah.

Daulah Abbasiyah didirikan oleh beberapa tokoh dari keturunan Abbas (paman Nabi Muhammad SAW) yaitu : 

1) Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas

2) Ibrohim Al-Imam bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas

3) Abul Abbas (Assafah) Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas

4) Abu Ja'far (Al-Manshur) bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas

5) Abu Muslim Al-Khurasani (orang Khurasan Persia bukan dari keturunan Abbas tapi sebagai propagandis dan panglima yang sangat berjasa dalam proses berdirinya daulah Abbasiyah).

     Gerakan Abbasiyah semula melakukan gerakan bawah tanah (rahasia) dengan menerapkan politik bersahabat dengan pemerintah Bani Umayah di Damaskus sejak masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (khalifah ke 8 Bani Umayyah), gerakan ini dimotori oleh Muhammad bin Ali. Pada masa itu tidak menamakan gerakan Abbasiyah, tetapi menamakan gerakan Bani Hasyim karena untuk mendapatkan simpati dan dukungan yang lebih luas dari semua keturunan Bani Hasyim (ahlul Bait), kaum Alawiyin, dan umat islam.

     Gerakan Abbasiyah ini juga menjadikan 3 kota sebagai pusat kegiatan, yaitu: 

1. Kota Humaimah, sebagai pusat perencanaan/strategi, disinilah domisili dari para keturunan Abbas. Kota ini dekat dengan kota Bamaskus, yang dulunya diberikan oleh pemerintahan Bani Umayah kepada keturunan Abbas sebagai hadiah sekaligus untuk mengawasi gerak-gerik mereka.

2. Kota Kufah, sebagai kota penghubung. Kota ini berada di tengah-tengah antara Humaimah dengan Khurasan. Di kota ini banyak keluarga keturunan Ali bin Abi Tholib yang sangat benci kepada Bani Umayah.

3. Kota Khurasan, merupakan pusat gerakan praktis. Kota ini merupakan kota asal dari Abu Muslim Al-Khurasani. Di Kota inilah Abu Muslim mulai melakukan propaganda dan juga menyusun kekuatan bersenjata melawan pemerintahan Bani Umayyah.



 

BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI


Link Download RPP SMP/MTs di halaman bawah sendiri

Kehidupan Awal Shalahuddin

      Nama lengkap dari Shalahuddin adalah Abul Muzhaffar Yusuf bin Najmuddin Ayyub yang bergelar Sultan al-Malik an-Nashir (Raja Sang Penakluk). Ia lahir pada tahun 1137 M di benteng Tikrit, tempat ayahnya menjabat sebagai komandan wilayah Tikrit. Ia lahir justru ketika ayahnya bersama pasukannya diusir dari Tikrit oleh Menteri Bahruz.  Ini sebagai akibat dari pembunuhan yang dilakukan Syirkuh –paman Shalahuddin- terhadap salah seorang panglima yang bertugas menjaga pintu benteng. Pembunuhan tersebut karena dilatar belakangi oleh tindakan sang panglima yang melakukan pelecehan terhadap seorang wanita
     Najmudin bersama pasukan dan keluarganya lalu pergi ke Mousil, menemui Imaduddin Zangi dan mengabdi kepadanya. Imaduddin menyambut baik kedatangan mereka, karena Najmuddin pernah menyelematkan Imaduddin dari kejaran tentara Bahruz dahulu. Semua rombongan Najmuddin diperbolehkan tinggal di Moushil. Bahkan setelah Imaduddin berhasil menguasai Be'lebek, Imaduddin diangkat menjadi komandan disana. Disanalah masa kecil Shalahuddin ditempah oleh ayahnya. Selain belajar agama, shalahuddin juga belajar teknik beladiri dan perang. Shalahuddin Al Ayyubi menetap di Ba‟albek sekitar sembilan tahun, kemudian pindah ke Damaskus, atas permintaan yang dilancarkan oleh pihak Damaskus Mu‟inuddin Unur yang merupakan lawan dari Imaduddin Zanki. Pada akhirnya, pasca kematian Imaduddin Zanki antara Mu‟inuddin Unur dan keluarga Zanki (Nuruddin Mahmud) menjalin kerja sama, untuk bersatu melawan invasi tentara Salib.
      Ketika menetap di Damaskus, Shalahuddin  mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak seorang penguasa. Ia mendatangi tempat-tempat belajar untuk belajar membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur‟an, Fiqh dan Syair (Sastra), ditambah lagi belajar bahasa dan dasar-dasar ilmu nahwu dari para Ulama. Sehingga tidaklah mengherankan ketika Shalahuddin dewasa dan menjadi seorang pemimpin, dia menggunakan segenap ilmu pengetahuannya untuk mengatur dan menjalankan roda pemerintahan.

Karir Politik Shalahuddin

     Karir politik Shalahuddin dimulai sejak terjadinya konflik di Mesir, antara mentri Syawwer dengan mentri Dirgham. Menteri Dirgham dibantu oleh tentara Salib yang berambisi menguasai Mesir. Oleh karena itu Syawwar meminta bantuan ke Syuriah, kepada Nuruddin Zangi. Lalu diutuslah panglima Asasuddin Syirkuh bersama Shalahuddin pergi ke Mesir dan akhirnya dapat mengalahkan Dirgham yang menjadi lawan politik Syawar, yang telah menjalin kerja sama dengan pasukan Salib yaitu Amuri I Raja Baitul Maqdis (Yerusalem). Namun setelah Syawwar menang, justru Syawer berusaha mengusir pasukan Asasuddin dan Shalahuddin. Mendengar hal tersebut, maka Nuruddin Zangi berniat menyerang Mesir. Ketika itulah Syawwar meminta bantuan kepada tentara Salib. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh pasukan salib, yang akan melindungi Syawar dari pasukan Syirkuh dengan berbagai penebusan atau upeti kepada Pasukan Salib. Sultan Al-Adhid (Khalifah Dinasti Fatimiyah) tidak bisa melakukan apa-apa. Dia kemudian menulis surat kepada Nuruddin Zangi untuk meminta bantuan untuk menghadapi tentara Salib, serta kemelut politik di Mesir.
        Nuruddin Zangi mengabulkan permintaan Al Adhid, pada 1167 M Nuruddin Zangi memerintahkan pasukan Asasuddin dan Shalahuddin kembali ke Mesir. Mendengar kabar pasukan Syirkuh berangkat menuju Mesir, Syawar dengan sigap langsung menghubungi raja Baitul Maqdis Amuri I untuk segera menghadang pasukan Syirkuh ke Mesir. Tetapi, mereka (Pasukan salib) kalah cepat dari pasukan Muslim yang lebih dulu mencapai Mesir, dan menetap di Fustat selama 50 hari.11 Pada akhirnya, kekalahan telah dirasakan oleh kedua pasukan gabungan Syawar-Amuri I pada kali ketiganya dalam konfrontasi melawan pasukan Asasuddin dan Shalahuddin. Kemudian Syawar ditangkap dan dihukum mati.
        Atas keberhasilannya dan jasanya itu, Syirkuh oleh Al-Adhid diangkat sebagai wazir menggantikan Syawar dan diberi gelar ”al Malik al Manshur”. Shalahuddin mendapatkan amanah sebagai pemimpin keamanan wilayah Mesir. Namun hanya 2 bulan Syirkuh sebagai seorang wazir kemudian wafat, lalu Shalahuddin Al Ayyubi ditunjuk langsung oleh Khalifah Al-Adhid untuk menggantikan posisi Syirkuh, Al-Adhid sangat mempercayai Shalahuddin sebagai pengganti Syirkuh mengawal Mesir dari para pemberontak khususnya para petinggi Kekhalifahan Fatimiyah yang tidak setuju dengan pencapaian Shalahuddin Al Ayyubi.
       Pada tahun 1171 M, khalifah Al-Adhid meninggal dunia, dan tidak ada penggantinya dari Dinasti Fatimiyah. Shalahuddin Al Ayyubi yang menjabat sebagai perdana menteri naik tahta, pasca. kematian Al Adhid. Naiknya Shalahuddin Al Ayyubi sebagai penguasa Mesir menggantikan Khalifah Fatimiyah Al Adhid, menjadi momen penting dalam misinya untuk menyatukan Umat Islam. Mesir berada dalam genggaman seorang jendral yang sholeh dan tegas. Hubungannya dengan Nuruddin bertambah baik sampai tidak berfikir untuk memisahkan diri dari monopoli kekuasaan, atau memberontak terhadap pemerintahan Nuruddin Mahmud yang sudah terjalin baik dengan keluarganya.

Download RPP SMP/MTs di bawah ini:



LATAR BELAKANG BERDIRINYA DINASTI AYYUBIYAH DI MESIR

          Daulah Ayyubiyah merupakan sebuah Dinasti Sunni yang berkuasa di di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekah, Hijaz dan Dyar Bakir. Pendiri dinasti ini adalah Salahuddin al Ayyubi, wafat tahun 1193 M. Ia berasal dari suku Kurdi Hadzbani, putra Najamuddin Ayyub, yang menjadi abdi dari putra Zangi bernama Nuruddin. Penamaan Dinasti al-Ayyubiyah dinisbatkan kepada nama kakeknya Ayyub. Dinasti ini mulai dimulai sejak Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi berhasil mendirikan kesultanan yang bermazhab Sunni, menggantikan kesultanan Fathimiyah yang bermazhab Syi’ah di Mesir 
        Daulah Fathimiyah saat dipimpin oleh khalifah terakhinya bernama Khalifah Al-Adid Billah (1160-1171 M) mengalami kemunduran dan kondisi pemerintahan yang lemah. Kondisi ekonomi Mesir mengalami peceklik, adanya penyerbuan tentara salib ke Mesir, dan konflik internal pemerintahan Daulah Fathimiyah. Pada saat Mesir seperti itu, seorang panglima bernama Assaduddin Syirkuh bersama keponakannya Salahuddin Al-Ayyubi ditugaskan oleh gubernur Syiria, Nuruddin Zangi untuk datang ke Mesir dengan tujuan menangani konflik antara menteri Syawwar dengan menteri Dirgham yang melibatkan tentata Salib. Setelah Asasuddin dan Shalahuddin dapat mengalahkan Dirgham, justru kemudian Syawwar beruasaha menyingkirkan Asasuddin dan Shalahuddin, bahkan Syawwar bekerja sama dengan pasukan Salib. Akhirnya terjadilah perjanjian, dan Asasuddin serta pasukannya kembali ke Suriah. Namun terjadi masalah lagi antara pemerintahan Al Adhid dengan pasukan Salib, kemudian minta bantuan lagi ke Suriah. Maka dikirim kembali pasukan Asasuddin dan Shalahuddin, dan berhasil mengusir tentara salib sekaligus menguasai Mesir.
        Rupanya proses ini tidak berjalan mulus, seorang perdana menteri Daulah Fathimiyah bernama Syawwar, telah melakukan persengkongkolan dengan tentara salib. Akhirnya, panglima Assaduddin Syirkuh dan Salahuddin Al-Ayyubi menangkap perdana menteri Syawwar. Kemudian, kedudukan Syawwar digantikan oleh Assaduddin Syirkuh yang kemudian wafat setelah menjabat sebagai perdana menteri selama dua bulan. Salahuddin Al-Ayyubi akhirnya diangkat menjadi perdana menteri menggatikan Assaduddin Syirkuh.


     Setelah itu Khalifah Al-Adid Billah sakit-sakitan yang kemudian wafat tidak ada penggantinya sebagai khalifah. Sementara itu kedudukan Salahuddin Al-Ayyubi semakin kuat karena kebijaksanaannya memimpin dan mengatur pemerintahan, Salahuddin Al-Ayyubi mendapat dukungan penuh dari rakyat Mesir, dan juga Salahuddin Al-Ayyubi dan rakyat Mesir sama-sama memiliki faham Islam yang sama yaitu Sunni. Pada saat wafatnya Khalifah Al-Adid Billah pada 10 Muharram 1171 M, Salahuddin Al-Ayyubi memproklamirkan berdirinya Daulah Ayyubiyah dan berakhirnya pemerintahan Daulah Fathimiyah. Maka sejak itulah tahun 1171 M, Salahuddin berkuasa penuh di Mesir. 
     Shalahuddin kekuasaannya bertambah luas, terutama setelah wafatnya Nuruddin Zangi (penguasa Suriah) pada tahun 1174 M, sementara putra dari Nuruddin Zangi masih kecil. Sehingga wilayah kekuasaannya selain Mesir juga Suriah. Bahkan khalifah Abbasiyah yaitu Almustadli memberikan kepada Shalahuddin wilayah selaian Mesir, Suriah, juga Naubah, Maghrib, Yaman dan Tripoli pada tahun 1175 M. 

MANUAL MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HANDPHONE

MANUAL MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HANDPHONE

Nama Media : Hand Phone
Nama Sekolah : MTs Hasyimiyah Bungah Gresik
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : IX/1 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Standar Kompetensi
2. Memahami Kemajuan Dinasti Abbasiyah di bidang ilmu agama Islam.

2. Kompetensi Dasar
2.1 Mengkaji kemajuan Dinasti Abbasiyah di bidang ilmu agama Islam
2.2 Menyebutkan nama-nama ulama di bidang ilmu Hadis.

3.Indikator
a. Siswa dapat mengidentifikasi kemajuan ilmu agama Islam
b. Siswa dapat menyebutkan nama-nama ulama di bidang ilmu Hadis dan karyanya 

4. Tujuan pengunaan media
a. Memudahkan siswa menemukan kata-kata/nama /sesuatu yang belum diketahui.
b. Menambah wawasan siswa berkaitan dengan materi pelajaran.
c Belajar dengan cara yang menyenangkan (enjoy learning).

5. Alat dan Bahan
Handphone milik guru dan siswa

6. Prosedur Pembuatan
-
7. Biaya
Biaya pulsa sendiri/ Wifi sekolah

8. Strategi Pembelajaran dan Penerapan Media :
a. Sebelum hari pelaksanaan pembelajaran siswa diberitahu agar yang memiliki handphone berfitur Wap/Mini browser untuk dibawa ke sekolah.
b. Kemudian handphone yang belum disetting GPRS/Wapnya dilakukan setting dulu oleh guru sampai settingan berhasil.
c. Bagi siswa yang tidak membawa dan atau tidak memiliki handphone maka menggabung dengan siswa lain yang membawa handphone.
d. Guru lalu mengajak siswa membuka buku teks SKI, dengan Materi Kemajuan Dinasti Abbasiyah di bidang ilmu Pengetahuan Agama Islam. Siswa dipersilahkan membaca materi dan sekaligus mencari nama atau kata dan sebagainya yang tidak dimengerti/tidak dikenal, lalu dicatat.
e. Setelah 10 menit, maka semua siswa disuruh menutup buku teks SKI dan masing masing membuka catatan kata/seuatu yang tidak tahu, lalu membuka handphone dan masuk pada menu Mini Browser/layanan internet. Lalu muncullah mesin pencari ada yang Yahoo dan ada pula yang Google.
f. Tahap selanjutnya siswa menuliskan/mengetikkan kata-kata yang tidak dimengerti tadi , dan ditekan cari atau search, maka setelah 15 atau 30 detik muncullah gambar dan alamat-alamat web. Lalu masing-masing siswa dipersilahkan guru menekan lagi alamat web yang diinginkan, maka beberapa saat kemudian muncullah halaman web yang menyajikan kata-kata yang dicari.
g. Selanjutnya Guru menyuruh siswa membaca halaman Web dan menulis jawaban dari pertanyaan masing-masing. Setelah selesai maka guru menyuruh siswa kembali ke menu utama handphone dan memasukkan ke saku/tas, dan siswa mengumpulkan catatannya.
h. Guru lalu membagikan hasil catatan siswa kepada siswa lain, dan siswa lain memberikan komentar ,pertanyaan dan krittikan (diskusi).
i. Guru menyimpulkan hasil diskusi.

Mengetahui,
Kepala MTs Hasyimiyah



H. Maghfur, S.Pd.I

Gresik, 11 Nopember 2007
Guru Mata Pelajaran,



Drs. Khusnul Huda




MANUAL MEDIA PEMBELAJARAN

Nama Media : Kotak Peristiwa
Nama Sekolah : MTs HASYIMIYAH
Mata Pelajaran : SKI
Kelas/Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Standar Kompetensi
1.Memahami Sejarah Pembentukan Dinasti Umayah
2. Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan Latar Belakang terbentuknya Dinasti Umayah
3. Indikator
1.1.1 Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi berdirinya Dinasti Umayah
1.1.2 Mendeskripsikan proses berdirinya Dinasti Umayah
4. Tujuan pembuatan media
a. Memudahkan siswa mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi berdirinya Dinasti Umayah.
b. Menjembatani siswa menentukan peristiwa secara tertib sesuai waktu kejadian.
c. Belajar sambil bermain.
5. Alat dan Bahan
a. Kardus kecil/kotak kecil bekas bungkus sabun atau rokok.
b. Kertas karton yang lebar.
c. Kertas sampul bekas tempat naskah/LJK ujian.
d. Lem kertas.
e. Gunting.
f. Alat tulis(Spidol kecil dan besar).dan penggaris.
6. Prosedur Pembuatan
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Membuat /menggambar skema pada karton lebar.
c. Membungkus kardus/kotak kecil dengan kertas lalu di tempelkan pada karton yang sudah ada skemanya.
d. Memotong kertas karton dengan ukuran lebih kecil sedikit dari lebar kotak/bungkus sabun atau rokok. Lalu potongan kertas ditulisi peristiwa-peristiwa, seperti: perang siffin, perang jamal, tahkim dan seterusnya.
e. Semua potongan -potongan kertas dimasukkan ke dalam bekas bungkus LJK yang sudah dibentuk seperti tabung.
f. Kotak Peristiwa siap dimainkan.
7. Biaya
Swadaya (biaya sendiri)
8. Prosedur penerapkan media :
a. Menunjukkan media kepada siswa.
b. Menyampaikan aturan main penggunaan media.
c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok sesuai jumlah peristiwa atau kotak
d. Masing-masing ketua kelompok/perwakilan kelompok secara bergiliran mengambil satu kertas potongan peristiwa di dalam tabung(bekas bungkus LJK) lalu dibawah kembali ke kelompoknya.
e. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk menentukan urutan peristiwa dan menulis uraian peristiwa.
f. Semua perwakilan kelompok lalu maju ke depan kelas membawa potongan kertas dan menaruh pada salah satu kotak yang ditempel di Karton lebar skema.
g. Guru lalu mengambil satu per satu kertas dalam kotak-kotak dan memperlihatkan pada semua siswa, menanyakan apakah sudah benar letaknya , dan terjadilah diskusi
h. Menyimpulkan bersama hasil pembelajaran.

Mengetahui,
Kepala MTs Hasyimiyah



H. Maghfur, S,Pd.I.

Gresik, 18 Juli 2006
Guru Mata Pelajaran,



Drs. Khusnul huda

MANUAL MEDIA PEMBELAJARAN

Nama Media : Cerita Bergambar
Nama Sekolah : MTS Hasyimiyah
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Standar Kompetensi
Memahami biografi dan kebijakan khalifah Abu Ja’far Al-Manshur
2. Kompetensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi upaya-upaya dan jasa-jasa khalifah Abu Ja’far al-Manshur
3. Indikator
4.2.1 Menjelaskan upaya-upaya khalifah Abu Ja’far al-Manshur
4. Sub Materi
“Upaya khalifah Abu Ja’far al-Manshur mengatasi pemberontakan Abdullah bin Ali dan Abu Muslim Al-Khurasani
5. Tujuan pembuatan media
a. Memudahkan siswa memahami materi pelajaran
b. Memberikan ilustrasi dengan menyimak alur cerita bergambar
c. Menggugah perasaan atau emosi siswa dalam menghayati nilai-nilai SKI..
d. Membuat suasana belajar lebih menyenangkan.
5. Alat dan Bahan
a. Kertas folio.
b. Spidol kecil.
c. Buku certa bergambar
d. Gunting
e. lem

6. Prosedur Pembuatan
a. Menyiapkan alat dan bahan.

b. Memotong gambar-gambar yang dianggap sesuai dan menempelkan pada kertas folio
c. Menulis alur cerita bergambar, khususnya dialog antar tokoh cerita
d. Menggandakan lembar cerita sesuai jumlah siswa
e. Media siap digunakan.
7. Biaya
Swadaya (biaya sendiri)
8. Prosedur penerapan media :
a. Menunjukkan media kepada siswa.
b. Membagi media kepada semua siswa
c. Masing-masing siswa membaca media
d. Mendiskusikan isi cerita
e. Menyimpulkan proses pembelajaran.

Gresik, 5 Desember 2008


PERSETERUAN
ABU JA’FAR AL-MANSHUR
VS
ABDLLAH BIN ALI
VS
ABU MUSLIM AL-KHURASANI





















MANUAL MEDIA PEMBELAJARAN

Nama Media : Kartu Pintar
Nama Sekolah : MTs Hasyimiyah
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VII / 2 (Genap)
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2x pertemuan)

1. Standar Kompetensi
Memahami Biografi dan Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
2. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan biografi Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
b. Mengidentifikasi upaya-upaya khalifah Umar bin Abdul Aziz.
c. Menyebutkan jasa-jasa peninggalan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
d. Mengambil Hikmah dari sejarah hidup khalifah Umar bin Abdul Aziz
e. Meneladani Kesalehan dan kezuhudan khalifah Umar bin Abdul Aziz
3. Indikator
a. Siswa dapat menjelaskan biografi khalifah Umar bin Abdul Aziz
b. Siswa mampu mengidentifikasi kebijakan khalifah Umar bin Abdul Aziz
c. Siswa dapat menyebutkan peninggalan khalifah Umar bin Abdul Aziz
d. Siswa termotivasi untuk mengikuti sikap hidup Umar bin Abdul Aziz.
4. Tujuan pembuatan media
a. Membiasakan siswa bersikap kritis terhadap pengetahuan yang didapat.
b. Membantu siswa berinteraksi dengan teman lain.
c. Membuat suasana belajar tidak membosankan.
d. Memacu siswa untuk dapat menuangkan pemahamannya dalam bentuk tulisan.
e. Mendidik siswa menghargai pendapat orang lain.
f. Melatih siswa berani mengemukakan pendapat.
5. Alat dan Bahan
a. Kertas Karton/bufalo
b. Gunting.
c. Mesin Ketik.
d. Kertas HVS/filio

6. Prosedur Pembuatan
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menggunting kertas karton dengan ukuran kira-kira 8x10cm
c. Kartu kemudian diketik dengan uraian singkat, serta pertanyaan-pertanyaan.

d. Kartu Pintar siap digunakan.
7. Biaya
Swadaya (biaya sendiri)
8. Prosedur penerapkan media :
Pertemuan Pertama
a. Menunjukkan media kepada siswa.
b. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
c. Menyampaikan aturan main penggunaan media.
d. Membagi media sesuai jumlah kelompok (1 kelompok : 1 media).
e. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya.
f. Salah satu siswa dalam kelompok menulis uraian/jawaban dari permasalahan yang terdapat pada media.
g. Guru memberikan saran-saran berkaitan dengan penulisan uraian/jawaban sehingga uraian berbentuk menyerupai sebuah makalah.
h. Guru menutup pembelajaran, dan bemberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mengetik uraiannya dan menggandakannya sesuai jumlah kelompok yang ada, untuk kemudian dibagikan kepada semua kelompok ( 1 kelompok : 1 uraian/makalah.
Pertemuan Kedua
a. Setelah guru membuka pelajaran dengan memotivasi siswa, guru mempersilahkan masing-masing kelompok secara bergiliran mempresentasikan uraian/makalahnya.
b. Kelompok lain dipersilahkan bertanya, mengkritisi atau menanggapi uraian/makalah yang disajikan, dan guru sebagai pemandu diskusi.
c. Pada akhir pembelajaran guru menutup pelajaran sambil menyimpulkan hasil diskisi.

Mengetahui,
Kepala MTs Hasyimiyah,



H. Maghfur ,S.Pd,I.

Gresik, 5 Pebruari 2006
Guru Mata Pelajaran



Drs. Khusnul Huda












MANUAL MEDIA PEMBELAJARAN

Nama Media : Diagram Silsilah
Nama Sekolah : MTs Hasyimiyah
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas : VII/1 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Standar Kompetensi
1.Memahami Sejarah Pembentukan Dinasti Umayah.
2. Kompetensi Dasar
1.3 Menyebutkan Nama-Nama Khalifah Dinasti Umayah
3. Indikator
Siswa mampu menyebutkan nama-nama khalifah dinasti Umayah serta silsilah keturunannya
4. Tujuan Pembuatan Media.
a. Memudahkan siswa mengingat nama-nama tokoh sejarah
b. Memudahkan siswa mengidentifikasi jalur nasab tokoh
c. Belajar dengan cara yang menyenangkan/enjoy learning
5. Alat dan Bahan.
a. Karton lebar 2 lembar
b. Spidol dan bolpoin
c. Kertas Warna
d. Gunting
e. Penggaris
f. Jangka
g. Isolasi bolak-balik.
6. Prosedur Pembuatan
a. Kertas Karton digambar dari atas satu bulatan, kebawah dua bulatan terus ke bawah tiga dan seterusnya(jumlah bulatan disesuaikan dengan silsilah Dinasti Umayah).
b. Gambar bulatan tadi dihubungkan dengan garis ke samping dan atau ke bawah
c. Kertas warna dipotong bulat-bulat seukuran bulatan yang ada dalam diagram.
d. Lalu ditulis nama-nama khalifah dinasti Umayah dan nasabnya ke atas, serta nama tokoh lain yang masih satu nasab pada potongan kertas warna ( 1 potongan kertas : 1 nama )
e. Pada belakang kertas warna ditempeli isolasi.
f. Media siap digunakan


7. Biaya.
Swadaya /pribadi

8. Prosedur Penerapan Media.
a. Guru menunjukkan media pada siswa.
b. Guru menjelaskan aturan main.
c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
d. Wakil dari masing-masing kelompok mengambil potongan kertas warna yang tertera nama tokoh, lalu dibawah kembali ke kelompoknya untuk didiskusikan.
e. Setelah 10 menit, perwakilan kelompok secara bergiliran maju ke depan menempelkan kertas warna pada salah satu bulatan yang ada pada diagram di karton yang di tempel di papan tulis lalu menjelaskan siapa tokoh tersebut (masing-masing kelompok diberi waktu 5 menit).
g. Kemudian guru memberi kesempatan masing-masing kelompok untuk bertanya, menyangkal atau mengkritisi kelompok lain.
h. Guru menutup pelajaran dengan menyampaikan koreksi dan atau pembenaran serta memotivasi siswa untuk berani menyampaikan pendapat tapi juga harus menghargai pendapat orang lain.




                                       Gresik, 20 Juli 2008
Mengetahui,                Guru Mapel.           SKI/pembuat media
Kepala MTs Hasyimiyah


H. Maghfur, S.Pd.I.      Drs. Khusnul Huda