Showing posts with label RENUNGAN. Show all posts
Showing posts with label RENUNGAN. Show all posts

ZAMAN KEEMASAN ISLAM

 Link Download KOSP ada di bawah

     Harun Al-Rasyid adalah seorang raja (khalifah yang ke-5) yang paling masyhur pada masa Dinasti Abbasiyah. Pada zamannya merupakan masa puncak kejayaan dinasti Abbasiyah dan juga zaman keemasan kebudayaan dan peradaban islam, karena zaman Abbasiyah disebut The Golden Age.

     Pada masa ini merupakan masa tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan sastra serta filsafat. Tokoh-tokoh ilmuwan muslim pun bermunculan beserta karya-karya ilmiahnya. Mereka tidak hanya ilmuwan tingkat lokal, tetapi mereka berkaliber internasional yang juga tidak hanya pada zamannya saja tetapi sampai sekarang pendapat mereka masih diikuti umat islam, dan karyanya pun masih bertebaran di dunia islam bahkan dunia barat sampai sekarang.

     Diantara mereka Imam Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit seorang tokoh mujtahid fiqih dengan karyanya fiqhul Akbar. Beliau tokoh pendiri Mazhab Hanafi yang sampai sekarang mazhabnya merupakan salah satu mazhab terbanyak pwngikutnya di seluruh dunia islam. 

     Imam Malik bin Anas Al-Madani adalah tokoh mazhab Maliki, karyanya Al-Muwattha' adalah sebuah karya monumentalnya yang merupakan kitab Hadis tertua yang sampai kepada kita sekarang. Mazhabnya juga termasuk salah satu mazhab terbesar sampai sekarang. Juga Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafii pendiri mazhab Syafii karyanya Al-Umm dan Ar-Risalah, dan Imam Ahmad bin Hambal pendiri mazhab Hambali karyanya yang terkenal Musnad Ahmad. 

      Mereka empat tokoh mazhab adalah termasyhur ahli Fiqih (hukum Islam), walaupun sebetulnya juga ahli hadis dan ilmu yang lain. Selain mereka juga masih banyak ilmuwan islam yang juga kaliber dunia. Di bidang hadis diantaranya penulis Enam Kitab Hadis atau Kutubus Sittah, yaitu Imam Bukhori dengan karyanya Shohih Bukhori, Imam Muslim dengan karyanya Shohih Muslim, Imam Abu Dawud karyanya Sunan Abu Dawud, Imam At-Turmuzi karyanya Sunan At-Turmuzi, Imam Ibnu Majah karyanya Sunan Ibnu Majah dan Imam An-Nasai karyanya Sunan An-Nasa'i.

     Di bidang Tafsir ada Imam Ath-Thobari merupakan seorang mufassir karyanya Al-Jami'ul Bayan, Ibnu Katsir karyanya Tafsir Ibnu Katsir dan lain-lain tokoh ahli tafsir seperti Al-Qurthubi, Az-Zamakhsyari, An-Nasafi, Al-Alusi dll.

     Tokoh di bidang Tauhid/theologi diantaranya Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Manshur Al-Maturidi yang merupakan tokoh pencetus faham Ahlussunnah wal Jama'ah, Washil bin 'Atho' tokoh Mu'tazilah dan lain-lain.

     Bidang filsafat: Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Rusydi, Imam Ghozali, Ibnu Maskawaih dan lain-lain.

     Di bidang Sains: Al-Khawarizmi ahli Astronomi dan Matematika, Al-Bairuni ahli astronomi, Jabir bin Hayyan ahli Kimia, Ibnu Sina ahli Kedokteran dan lain-lain.

Berikut silahkan klik download file KOSP

DOWNLOAD PROTA PROSEM KURIKULUM MERDEKA KELAS 1 DAN 4 SEMESTER GANJIL DAN GENAP SD/MI

      Diantara perangkat pembelajaran guru pada Kurikulum Merdeka yang nama/istilahnya tidak mengalami perubahan dari Kurikulum Sebelumnya adalah Prota (Program Tahunan) dan Promes/Prosem (Program Semester).

      Program Tahunan (Prota) adalah sebuah perencanaan/program penetapan alokasi waktu selama satu tahun untuk mencapai tujuan (SK/KI dan KD) atau Capaian Pembelajaran (CP dalam Kurikulum Merdeka) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar/capaian pembelajaran yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Dalam program tahunan inilah akan ditetapkan berapa jam pelajaran dan atau pertemuan dalam satu tahun untuk mencapai kompetensi dasar/capaian pembelajaran.

      Dari program tahunan (prota) tersebut kemudian dijabarkan lebih detail kedalam Prosem/Promes (Program Semester). Program Semester Ganjil dan Program Semester Genap. 

     Program Semester menjabarkan berapa minggu/pekan dalam satu semester waktu untuk mencapai kompetensi dasar/capaian pembelajaran. Jadi kalau pada Prota akan diketahui berapa jam/pertemuan, kalau pada prosem/promes akan diketahui berapa minggu/pekan dalam mencapai kompetensi/capaian pembelajaran.

     Fungsi Prota dan Promes/Prosem adalah sebagai acuan dalam menyusun Modul Ajar/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).  

Langkah-langlah menyusun prota
1.Menganalisis kalender pendidikan dan menyesuaikan kebutuhan berdasarkan ciri/karakter unit satuan pendidikan Bapak/Ibu.
2.Memberikan tanda untuk hari libur, permulaan tahuan ajaran baru, pekan/minggu efektif untuk belajar, dan jam efektif belajar setiap minggu. Adapun hari libur yang perlu diberi tanda meliputi:
a.libur akhir tahun ajaran;
b.libur keagamaan;
c.libur hari besar nasional; dan
d.libur untuk hari khusus.
3.Memperhatikan minggu efektif guna menyusun alokasi waktu di setiap kompetensi dasar.
4.Menetapkan alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap mata pelajaran, kompetensi dasar, dan pokok bahasannya di pekan efektif. Alokasi waktu yang disediakan harus sesuai dengan ruang lingkup materi, tingkat kesulitan, pentingnya materi, dan waktu untuk melakukan review pada materi tersebut.
Langkah-langkah menyusun promes
1.Memasukkan kompetensi dasar, topik, dan sub topik materi/bahasan ke dalam format promes yang tersedia.
2.Menentukan banyaknya jam yang tersedia di kolom minggu dan banyaknya tatap muka setiap minggu per mata pelajaran.
3.Menambahkan catatan di setiap bagian yang membutuhkan keterangan.

                                                            PROGRAM TAHUNAN

     
     PROGRAM SEMESTER:
Istilah-islitah pada Kurikulum Merdeka
1. Prota (Program Tahunan) tetap tidak berubah.
2. Promes diganti Prosem ( Program Semester )
3. Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
4. KI (Kompetensi Inti) diganti CP ( Capaian Pembelajaran)
5. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) diganti Modul Ajar
6. KD (Kompetensi Dasar) diganti TP (Tujuan Pembelajaran)
7. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
8. IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi) diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
9. PH (Penilaian Harian) diganti Sumatif
10. PTS diganti STS (Sumatif Tengah Semester)
11. PAS (Penilaian Akhir Semester) diganti SAS (Sumatif Akhir Semester)

12. Indikator soal diganti dengan Indikator Asesmen     

Berikut link download Prota dan Promes Kls 1 dan 4 :

1. PROTA PROMES KLS 1 SD/MI

2. PROTA PROSEM KLS 2 SD/MI

3. PROTA PROMES KLS 4 SD/MI

4. PROTA PROSEM KLS 5 SD/MI 

Link Donwload Modul Ajar

Link Cara Menyusun Modul Ajar

Link Cara membuat ATP

Link Modul Proyek P5 fase E

Link Modul Proyek P5 fase B

Link Modul Proyek P5 Fase A

Link Modul Proyek P5 Fase D

Link Download Buku Teks iKM

Link Download KKP/KKM IKM

Link Download Perbandingan IKM dan K13

Link Download Format Asesmen IKM

Link Download Aplikasi Rapor IKM

Link Download Jadwal IKM

Link Download KOSP


RUKUN IMAN YANG TERBERAT

Link Download Modul Ajar di bawah sendiri

     Gus Baha' atau K.H.Bahauddin Nur Salim, salah satu tokoh muda NU dan santri kinasih dari K.H. Maimun Zubair, menceritakan, bahwa gurunya yaitu Kyai Maimun pernah mengatakan bahwa Iman yang paling berat adalah mengimani Qodlo' dan Qodar, yaitu titah dan ketentuan Allah terhadap nasib seseorang. Apalagi kalau nasib seseorang itu adalah nasib "buruk" (dalam pandangan pada umumnya), seperti orang yg sakit, bahkan sakitnya menjijikkan, atau nasib miskin dll.

     Hanya orang-orang yang shaleh yang bisa menerima qodlo' qodar seperti itu. Seperti kisah berikut ini.

     Dikisahkan bahwa Nabi Musa AS berdoa kepada Allah: "Wahai Tuhanku, pertemukanlah aku dengan para waliMu (kekasihMu)." Lalu tiba-tiba ada suara panggilan keras:" Wahai Musa! Naiklah gunung dan pergilah ke lembah itu, maka kamu akan mengetahui apa yang kau minta."  

     Nabi Musa AS lalu pergi naik gunung dan pergi ke lembah, di sana terdapat padang rumput yang sangat luas. Di sana hanya ada sebuah rumah di bawah tanah, semacam goa. Di dalamnya terdapat seseorang yang sakit kusta, bagaikan sepotong daging yang terbuang. Nabi Musa AS lalu mengucapkan salam: "Keselamatan semoga atas engkau wahai walinya Allah!" Dia lalu menjawab:" Keselamatan juga atas engkau wahai Kalimullah". 

     Nabi Musa AS terkejut, dia ko' tahu bahwa dirinya adalah Musa Kalimullah, lalu Nabi Musa bertanya:" Dari mana engkau mengenaliku?" Dia menjawab: "Sesungguhnya tidak pernah ada orang yang mengunjungiku dalam kondisiku seperti ini, dan beberapa malam lalu aku berdoa minta kapada Allah agar dipertemukan denganmu, dan Allah mengabulkannya." Nabi Musa lalu bertanya:"Siapa yang melayanimu?" Ia menjawab, bahwa anaknya yang selalu melayaninya, mengambil kurma dan mengantarkan kepadanya tiap hari untuk berbuka puasa. Nabi Musa ingin menemuinya, dan diberitahu jalan menuju kepada anaknya tersebut.

      Nabi Musa AS menemuinya, dan ternyata dia adalah seorang anak yang sangat tampan ibarat rembulan. Nabi Musa AS sangat kagum dan bertasbih:"Maha Suci Zat yang telah menciptakan anak ini."  Namun bersamaan itu pula ada seekor binatang buas yang menerkam anak itu hingga tewas. Betapa marah Nabi Musa AS seraya berkata dengan nada protes:" Wahai Tuhanku, seorang wali terbuang dalam keadaan seperti itu, sedangkan sekarang dia tidak ada yang melayaninya lagi."  Lalu Allah mengatakan kepada Nabi Musa: " Pergilah ke rumah ayahnya, lihatlah kesabaran dan kerelaannya!" 

     Nabi Musa AS pun pergi menemui ayahnya dan memberitahukannya tentang anaknya yang telah mati diterkam binatang buas. Anehnya justru ayahnya tertawa gembira seraya menengadakan tangannya ke atas, sambil berkata:" Wahai Tuhanku, Engkau telah memberiku anak yang menyenangkan diriku, aku mengira dia akan hidup lebih lama dariku. Oleh karena itu ambillah aku ke sisih-Mu dalam keadaan bersujud!" Kemudian ia bersujud, lalu ia tidak bergerak lagi dan meninggal. Nabi Musa AS berkata:"Wahai Tuhanku, kekasihMu terbuang di tempat seperti ini dan anaknya terbuang di lembah." Tak lama kemudian turunlah malaikat Jibril untuk memandikan dan merawat serta menguburkan jenazahnya.

Wallahu a'lam bishshowab.

(disadur dari Kitab An-Nawadir)


Download Modul Ajar:

LINK MODUL AJAR PAUD

LINK MODUL AJAR SMK

Link MODUL AJAR SD/MI

Link MODUL AJAR SMP/MTs

Link MODUL AJAR PENDIDIKAN KHUSUS

Link MODUL AJAR SMA/MA

KISAH KEUTAMAAN MEMBACA BASMALAH

Link Download RPP kelas XI ada di bawah

     Dikisahkan ada seorang istri yang sholihah. Ia selalu taat beragama dan beribadah, juga selalu taat kepada suaminya, walaupun suaminya seorang laki-laki yang fasiq dan munafiq. Perempuan itu selalu membaca basmalah ketika akan melakukan sesuatu.

     Suatu ketika, suaminya berniat jahat ingin mempermalukannya. Dia memberikan bungkusan kepada istrinya, lalu oleh istrinya disimpan di lemari. 

     Beberapa hari kemudian suaminya mengambil bungkusan itu tanpa sepengetahuan istrinya, dan bungkusan itu ia buang ke dalam sumur. Setelah itu suaminya tersebut pura-pura tanya kepada istrinya tentang barang bungkusan tersebut: "Mana barang yang aku berikan kepadamu kemarin?"  Istrinya lalu bergegas menuju lemari tempat ia menyimpan bungkusan itu seraya mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, tanpa merasa curiga apapun. Ketika itulah Allah mengutus malaikat untuk turun dan mengembalikan bungkusan itu ke dalam lemari. Dan tak ayal lagi, ketika istrinya membuka lemari, barang itu sudah ada dan diambilnya, lalu diberikannya kepada suaminya yang jahat itu. 

     Betapa kaget suaminya melihat istrinya membawa barang tersebut, padahal tadi sudah dia buang ke sumur. Saat itulah suaminya kemudian bertobat kepada Allah SWT.


(disadur dari Kitab An-Nawadir)

Berikut link downloadnya:

RPP 1 Lembar Kelas XI MA/SMA

KISAH KEMURAHAN HATI

 Link Download RPP Kelas X di halaman bawah sendiri

     Dikisahkan bahwah Ja'far As-Shodiq adalah orang yang sangat dermawan. Kedermawanannya tidak ada yang membandinginya pada masanya.

     Suatu ketika beliau sedang sholat di sebuah masjid, sedangkan di sebelahnya ada seseorang yang sedang tidur. Orang itu membawa dompet di taruh di celananya. Dan ketika bangun dia melihat Ja'far Shodiq sedang sholat di sebelahnya, dia merabah dompet di celananya, ternyata dompetnya hilang. Orang itu nampak melihat Ja'far Shodiq, dan menatapnya dengan rasa curiga, karena tidak ada orang lain di masjid tersebut.

     Setelah Ja'far As-Shodiq selesai sholat, beliau bertanya kepada orang tersebut. "Ada apa denganmu?'' Dia menjawab: "Dompetku hilang, dicuri!"  Ja'far Ashodiq lalu bertanya: "Berapa uang yang ada di dompetmu?" Orang tersebut menjawab:"1000 dinar."  

     Lalu Ja'far As-Shodiq pergi dari orang tersebut, beliau pulang ke rumahnya dan mengambil uang 1000 dinar, lalu beliau kembali lagi ke masjid dan menemui orang tadi, serta memberikan uang itu kepada orang tersebut. 

     Setelah kejadian itu orang tersebut bertemu dengan teman-temannya. Teman-temannya berkata kepadanya bahwa dompetnya tadi diambil mereka untuk bergurau. Dia tentu saja terkejut, dan merasa heran mengapa orang tadi memberikan uang kepadanya, padahal dia bukan orang yang mengambil dompetnya.

     Orang itu lantas menceritakan kepada teman-temannya bahwa orang tadi memberikan uang yang dikiranya hilang. Ia tidak tahu bahwa yang sholat dan memberikan uang itu adala Ja'far As-Shodiq. Ia penasaran dan bertanya kepada teman-temannya: "Siapa dia ko' sangat baik dan dermawan?" Teman-temannya memberi tahu, bahwa beliau adalah Sayyid Ja'far Ash-Shodiq kerabat(keturunan) Rasulullah saw. Betapa kagetnya dia mendengar jawaban teman-temannya, ia merasa bersalah telah mencurigai kerabat Rasulullah saw, bahkan menerima uang dinar yang bukan haknya. Lalu ia bergegas pergi menemui Ja'far Ash-Shodiq dan mengembalikan uang 1000 dinar itu, tapi beliau menolaknya. Dan beliau berkata: "Jika aku mengeluarkan/memberikan sesuatu milik saya, maka tidak boleh aku mengambilnya lagi".

(disadur dari Kitab An-Nawadir)

Link download RPP :

RPP 1 Lembar Kelas X MA/SMA

 

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN DAN KELOMPOK RADIKAL DALAM SEJARAH ISLAM

Untuk Menuju Link Dokumen unggahan SISPENA di bawah sendiri.



     Baru-baru ini ada sekelompok orang yang melakukan pawai kendaraan bermotor, dengan membawa bendera khilafah. Disamping konvoi, mereka juga menyebarkan brosur yang isinya ajakan untuk mengikuti faham khilafah. Karena ulah mereka itu, entah karena mereka benar-benar faham tentang khilafah itu sendiri atau tidak faham, atau karena hanya ikut-ikutan saja. Apalagi apakah mereka faham betul tentang ajaran islam, bahkan pimpinannya yang akhirnya di tangkap oleh aparat keamanan itu, apakah faham tentang ajaran islam, apakah mereka bisa ijtihad atau istinbath dari sumber hukum islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah, ataukah mereka hanya sekedar memahami Al-Qur'an dan Hadis secara tekstual saja. Atau celakanya lagi  jika mereka membaca dan memahaminya dari terjrmahan Al-Qur'an Hadis.    

     Pemikiran-pemikiran radikal di  dalam sejarah perkembangan islam sudah muncul sejak awal, zaman klasik islam. Yaitu sejak terjadinya konflik politik pada masa pemerintahan khalifah Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a. Sehingga menimbulkan pemikiran golongan Khowarij bahwa "Tidak ada hukum selain Hukum Allah" dan "Barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah maka mereka tergolong kafir". 

     Kaum khowarij ini semula adalah para pendukung Ali bin Abi Thalib, kemudian mereka keluar/memisahkan diri dari kelompok Ali. Mereka dipimpin oleh Abdullah bin Abdul Wahab Ar-Rosabi. Dan mungkin perlu dicatat, bahwa pemimpin mereka yang berpikiran dan berpendapat seperti itu, dia tidak dikenal dikalangan umat islam sebagai tokoh intelektual/atau ulama'. Oleh karena itu pemikirannya yang seperti itu tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, bahkan pemikirannya seperti itu sering tenggelam ditelan zaman, dan baru muncul kembali jika ada kondisi ketidakpuasan politik, atau ada yang memanfaatkan untuk kampanye politik.

     Munculnya pemikiran-pemikiran radikal seperti itu bermula dari adanya kebingungan dan ketidakpuasan sebagian umat islam atas kondisi politik saat itu. Misalnya munculnya golongan Khowarij beserta paham radikalnya adalah disebabkan kebingungan dan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi politik, dimana umat islam saat itu terpolarisasi antara kelompok Ali bin Abi Tholib, kelompok Aisyah, kelompok Muawiyah yang mereka saling berhadapan dan bermusuhan. Siapa yang salah dan siapa yang benar, mereka tidak tahu. Sehingga kaum khowarij mengambil jalan pintas (dengan hanya memahami Nash Al-Qur'an secara tekstual) dan menganggap mereka semua salah, karena dianggap sudah melanggar hukum Allah dan keluar dari islam. Karena mereka sudah dianggap keluar dari islam (murtad, bahkan kafir) maka mereka boleh dibunuh. Dan akhirnya mereka mengutus algojo untuk membunuh Ali, Muawiyah dan Amru bin Ash. Namun yang berhasil dibunuh hanya sayyidina Ali r.a.

     Sebelumnya, bibit-bibit konflik politik sudah muncul sejak Nabi Muhammad saw wafat, di mana saat itu mulai terjadi polarisasi antara kelompok Muhajirin dan kelompok Anshor, bahkan sebagian ahli sejarah berpendapat ada kelompok lagi yaitu kelompok ahlul bait (keluarga Nabi saw). Namun bibit konflik tersebut dapat diredam oleh Abu Bakar As Siddiq, karena kebijakan dan kepiawaiannya dalam memimpin umat islam. Abu Bakar memang dikenal mempunyai sikap, sifat dan watak yang sangat mirip dengan Nabi saw. Bahkan Abu Bakar r.a. ketika sakit keras sebelum wafat, beliau menulis surat wasiat tentang calon penggantinya, yaitu Umar bin Khattab. Karena beliau kuatir akan terjadinya konflik politik, sebagaimana yang dulu terjadi di saqifah Bani Saidah setelah Nabi Muhammnad saw wafat. 

     Pada masa khalifah Umar, bibit-bibit konflik politik itu pun masih bisa dikendalikan, karena keadilan, ketegasan dan kecerdasan beliau dalam memimpin umat islam. Namun ketika khalifah Usman memimpin, dimana beliau saat menjadi khalifah juga sudah umur 70 tahun dan sifatnya yang sangat lemah lembut inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh golongan Bani Umayah untuk meraih jabatan politik dan menjarah tanah-tanah negara, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial, ketimpangan sosial yang berujung pada timbulnya demonstrasi di ibu kota, bahkan berakhir dengan kudeta yang mengakibatkan terbunuhnya khalifah Usman bin Affan. Dengan terbunuhnya khalifah Usman, bukan berarti permasalahan sosial politik selesai, justru ini merupakan awal dari munculnya pemikiran-pemikiran yang bermacam-macam, bahkan kelompok-kelompok yang radikal.


Silahkan buka link berikut

Link Dokumen  atau 

Link alternatif

link file di Google Drive


LATAR BELAKANG BERDIRINYA DINASTI AYYUBIYAH DI MESIR

          Daulah Ayyubiyah merupakan sebuah Dinasti Sunni yang berkuasa di di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekah, Hijaz dan Dyar Bakir. Pendiri dinasti ini adalah Salahuddin al Ayyubi, wafat tahun 1193 M. Ia berasal dari suku Kurdi Hadzbani, putra Najamuddin Ayyub, yang menjadi abdi dari putra Zangi bernama Nuruddin. Penamaan Dinasti al-Ayyubiyah dinisbatkan kepada nama kakeknya Ayyub. Dinasti ini mulai dimulai sejak Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi berhasil mendirikan kesultanan yang bermazhab Sunni, menggantikan kesultanan Fathimiyah yang bermazhab Syi’ah di Mesir 
        Daulah Fathimiyah saat dipimpin oleh khalifah terakhinya bernama Khalifah Al-Adid Billah (1160-1171 M) mengalami kemunduran dan kondisi pemerintahan yang lemah. Kondisi ekonomi Mesir mengalami peceklik, adanya penyerbuan tentara salib ke Mesir, dan konflik internal pemerintahan Daulah Fathimiyah. Pada saat Mesir seperti itu, seorang panglima bernama Assaduddin Syirkuh bersama keponakannya Salahuddin Al-Ayyubi ditugaskan oleh gubernur Syiria, Nuruddin Zangi untuk datang ke Mesir dengan tujuan menangani konflik antara menteri Syawwar dengan menteri Dirgham yang melibatkan tentata Salib. Setelah Asasuddin dan Shalahuddin dapat mengalahkan Dirgham, justru kemudian Syawwar beruasaha menyingkirkan Asasuddin dan Shalahuddin, bahkan Syawwar bekerja sama dengan pasukan Salib. Akhirnya terjadilah perjanjian, dan Asasuddin serta pasukannya kembali ke Suriah. Namun terjadi masalah lagi antara pemerintahan Al Adhid dengan pasukan Salib, kemudian minta bantuan lagi ke Suriah. Maka dikirim kembali pasukan Asasuddin dan Shalahuddin, dan berhasil mengusir tentara salib sekaligus menguasai Mesir.
        Rupanya proses ini tidak berjalan mulus, seorang perdana menteri Daulah Fathimiyah bernama Syawwar, telah melakukan persengkongkolan dengan tentara salib. Akhirnya, panglima Assaduddin Syirkuh dan Salahuddin Al-Ayyubi menangkap perdana menteri Syawwar. Kemudian, kedudukan Syawwar digantikan oleh Assaduddin Syirkuh yang kemudian wafat setelah menjabat sebagai perdana menteri selama dua bulan. Salahuddin Al-Ayyubi akhirnya diangkat menjadi perdana menteri menggatikan Assaduddin Syirkuh.


     Setelah itu Khalifah Al-Adid Billah sakit-sakitan yang kemudian wafat tidak ada penggantinya sebagai khalifah. Sementara itu kedudukan Salahuddin Al-Ayyubi semakin kuat karena kebijaksanaannya memimpin dan mengatur pemerintahan, Salahuddin Al-Ayyubi mendapat dukungan penuh dari rakyat Mesir, dan juga Salahuddin Al-Ayyubi dan rakyat Mesir sama-sama memiliki faham Islam yang sama yaitu Sunni. Pada saat wafatnya Khalifah Al-Adid Billah pada 10 Muharram 1171 M, Salahuddin Al-Ayyubi memproklamirkan berdirinya Daulah Ayyubiyah dan berakhirnya pemerintahan Daulah Fathimiyah. Maka sejak itulah tahun 1171 M, Salahuddin berkuasa penuh di Mesir. 
     Shalahuddin kekuasaannya bertambah luas, terutama setelah wafatnya Nuruddin Zangi (penguasa Suriah) pada tahun 1174 M, sementara putra dari Nuruddin Zangi masih kecil. Sehingga wilayah kekuasaannya selain Mesir juga Suriah. Bahkan khalifah Abbasiyah yaitu Almustadli memberikan kepada Shalahuddin wilayah selaian Mesir, Suriah, juga Naubah, Maghrib, Yaman dan Tripoli pada tahun 1175 M. 

ORISINALITAS TAFSIR ABU SU'UD

   
     Kitab tafsir Irsyadu Aqlis Salim ila Mazaya Kitabil Karim yang biasa dikenal dengan kitab tafsir Abu Su'ud, adalah karya monumental Abu Su'ud al-Imadiy, salah seorang ulama besar abad XVI yang juga menjabat sebagai Mufti Agung Dinasti Turki Usmani. Kitab ini merupakan salah satu dari sederetan karya tafsir yang cukup terkenal dan sering dijadikan referensi, juga obyek kajian para peminat studi tafsir, seperti Dr Husain az-Zahabiy
     Kitab tafsir ini adalah salah satu dari karya Abu Suud yang paling populer sampai sekarang. Kitab ini ditulis pada abad ke-16 M, yang dalam perkembangan intelektual islam dikenal sebagai masa stagnasi (ahdu al-Jumud). Pada masa itu kecenderungan ulama hanya membuat karya berupa Talkhish ringkasan, rangkuman dan melegetimasi karya-karya ulama sebelumnya.
      Abu Suud sendiri dalam pengantar/muqoddimah tafsirnya mengungkapkan bahwa beliau menyandarkan karya tafsirnya pada tafsir Al-Kasysyaf karya Zamakhsyari dan tafsir Anwar At-Tanzil wa Asrorut Ta'wil karya Al-Baidlowi. Tetapi walaupun demikian, kitab tafsir Abu Suud ternyata tetap diminati dan menjadi referensi para peminat study tafsir sesudahnya. Dan tidak ada satupun ulama yang menganggap bahwa kitab tafsir Abu Suud sebagai Mukhtashor/Ringkasan dari tafsir al Kasysyaf maupun tafsir al Baidlowi, hal ini berbeda dengan misalnya kitab tafsirnya Al Baidlowi Anwarut Tanzil wa Asrorut Ta'wil yang mala dianggap sebagai ringkasan dari tafsir Az-Zamakhsyari  dengan sebutan Sayyidul Mukhtashorot oleh Dr. Musthofa As Sowi Al Juwaini dalan kitab Manhaju Zamakhsyary fit Tafsiril Qur'an.
     Di sinilah letak keunikan tafsir Abu Suud, yang menurut kajian Az Zahabi bahwa letak kebaharuan tafsir Abu Suud adalah dalam mengungkapkan rahasia balaghoh Al Qur'an, sehingga Abu Suud mendapat gelar Khatib al Mufassirin. Az Zahabi dalam karyanya At Tafsir wal Mufassirun mengupas tafsir Abu Suud pada segi I'rob, balaghoh, i'jaz, munasabah bainal ayat, Isroiliyyat, fiqih serta tentang sumber rujukan Tafsir Abu Suud, yaitu Al-Kasysyaf dan Anwarut Tanzil. Az Zahabi menyimpulkan bahwa tafsir Abu Suud walaupun bersandar pada kedua tafsir tersebut, namun tidak larut dalam kemu'tazilahan tafsir Al Kasysyaf, dan juga tidak terperosok pada hadis-hadis dloif fadloilul A'mal, sebagaimana hal ini terdapat dalam tafsir Al Baidlowi.
     Setelah didalami lebih lanjut, memang karya Abu Suud cukup unik, dan terdapat originalitas pada penafsirannya, yaitu dalam mengungkapkan rahasia keindahan uslub/susunan bahasa ayat suci Al Qur'an. 
     Misalnya ketika Abu Suud menafsirkan Surat Al Baqoroh ayat 229-230 tentang Thalaq (bercerai). Setelah Abu Suud menjelaskan tentang hukum hukum yang terkandung dalam ayat tersebut, beliau menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut terdapat ism jalil (Nama Allah) pada tiga kalimat yaitu.    الا يقيما حدودالله.       تلك حدود الله.         ومن يتعد حدودالله 
Rahasia uslub tersebut adalah "Diletakkannya Ismu Jalil pada tiga tempat terakhir, yang menduduki tempat dlomir, adalah untuk menanamkan rasa takut yang sangat dalam serta larangan yang disertai ancaman. Yang demikian ini untuk menguatkan dalam larangan dan ancaman." (Tafsir Abu Suud, juz I, hal.183, penerbit Al Mathbaah Al Mishriyah, 1928)
     Disinilah diantaranya letak originalitas tafsir Abu Suud.
Resume dari Skripsi Khusnul Huda
"Abu Suud dan Tafsirnya Irsyadu Aqlis Salim ila Mazayal Kitabil Karim"
Tafsir Hadis, Syariah, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1992.